Kamis, 01 Januari 2015

Tetangga = Saudara terdekat

Bismillahirrohmanirrohiim

"Tetanggamu adalah saudara terdekatmu" Alhamdulillah, saya mendapat tetangga yang dapat menjadi seperti saudara sendiri, bahkan mungkin melebihinya. 22 tahun kami bersama, hubungan itu sudah sangat dekat sekali, hubungan bathin kami sudah sangat erat sekali.... senang... susah kami ikut rasakan bersama.

Ikatan bathin yang erat itu semakin dirasakan ketika saya mengalami ujian dimana sebulan saya harus menemani suami di ruang ICU dan selama itu pula tidak pernah menengok rumah untuk mengurusnya,  di rumah saya tidak ada siapa-siapa, sehingga tidak ada yang dapat membantu saya menjaga dan mengurus rumah. Alhamdulillah, di balik kesulitan itu Allah memberikan kepada saya kemudahan, dihadirkan-Nya kepada saya tetangga yang baik hati, yang sangat berempati dengan apa yang sedang saya alami.

Rumah kami berhadapan, pintu rumah kami seolah-olah menyatu, begitulah dekatnya hubungan kami. Kesedihan kami sekeluarga sangat di rasakan tetangga tersebut. Urusan rumah langsung di ambil alihnya, membersihkan dan menjaganya hingga menyediakan makanan untuk Yoga, .... Masya Allah, begitu sayangnya Allah pada saya sekeluarga, walaupun kami jauh dari sanak saudara, tapi kami masih bisa merasakan memiliki sanak saudara yakni dengan dihadirkan-Nya pada kami tetangga yang baik hati. 

Selama sebulan di rumah sakit, saya tidak lagi terbebani dengan urusan rumah, memikirkan bagaimana Yoga di rumah, saya bisa benar-benar fokus menemani suami di ruang ICU. Hingga saya pulang ke rumah bersama  jenazah suami, sesampai di rumah semua sudah di urus oleh tetangga... tenda plus kursi- kursi di halaman rumah sudah tertata rapi, dan rumah sudah dipenuhi oleh tetangga -tetangga, teman-teman, murid-murid untuk menguatkan saya atas musibah yang menimpa saya. Saya merasa sangat haru dan sangat bersyukur meskipun menjadi perantauan, tapi saya tetap merasakan kekeluargaan itu.. saya tak sendiri...saya tetap merasakan kehangatan keluarga besar saya.

Dari proses memandikan jenazah, shalat jenazah, hingga proses pemakaman berjalan dengan baik dan lancar, banyak sekali yang mengulurkan tangannya membantu saya, dan yang lebih mengharukan lagi, saya melihat makanan sudah tersedia dengan jumlah yang sangat banyak sekali,  tetangga sudah menyiapkannya untuk kami,  tidak hanya untuk saya dan Yoga saja, tetapi untuk kerabat-kerabat yang berkunjung yang telah membantu proses pemakaman. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk saya sekeluarga untuk meringankan beban saya.

Alhamdulillah....Puji syukur ya Allah, Allah tidak membiarkan saya sendiri merasakan duka itu. Semua ikut merasakan duka itu, Allah hadirkan pada kami orang-orang yang berhati bening untuk menguatkan kami dalam melewati hari-hari berat itu, tanpa saya harus meminta bantuan, secara spontan mereka segera memenuhi apa menjadi keperluan saya.

Uluran tangan itu tidak berhenti hingga sampai di hari pemakaman itu, tapi berlanjut hingga hari ini. Sejak tanggal 1 November saat suami meninggal, uluran tangan itu tak henti-hentinya mereka berikan pada saya dan Yoga. Mereka merasakan bagaimana bahwa saya sekarang hanya tinggal bersama Yoga, mereka terus membantu meringankan beban saya, mereka terus menghibur saya. Mereka tetap membantu saya dan menjaga saya dan Yoga. Mereka terus memikirkan apa yang dapat mereka perbuat untuk meringankan beban dan duka yang saya dan Yoga rasakan.

Mereka sangat merasakan duka mendalam kami, mereka terus membantu meringankan beban itu. Sepulang kerja saya selalu dibuatnya haru oleh mereka, begitu masuk rumah, di meja makan sudah tersedia makanan untuk saya dan Yoga. Masya Allah ..... kebaikan itu datang dari orang yang sederhana, namun hati sangat kaya, mereka betul-betul berempati sekali pada saya dan Yoga. Mereka mengerti banget dengan yang kami rasakan, mereka memikirkan bagaimana kami agar tetap sehat, makanannya tetap terjaga, sehingga setiap mereka masak , makanan untuk kami juga mereka sediakan.

Alhamdulillah, Ya Allah ... Terima kasih ya Allah atas karunia-Mu ini. Kemaren siang ketika saya baru mulai memasak, tetangga tersebut sudah mengantarkan lauk pauk untuk kami....."bunda nggak usah masak, ini sudah ada lauknya,  makannya di enak-enakin ya, bunda"  Inilah menu hari ini yang mereka telah sediakan untuk saya dan Yoga , komplit banget kan.... 

           

Alhamdulillah, di zaman sekarang dimana banyak orang tidak peduli dengan orang lain, asyik dengan diri sendiri, namun Allah hadirkan pada saya, tetangga yang begitu baik, berhati bening, tulus banget kebaikan yang mereka berikan pada kami, sungguh saya tak mampu membalas kebaikan itu. Hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan-kebaikan itu, semoga Allah berikan pahala yang berlipatganda, diberi rezeki yang berlimpah dan barokah. 

Tidak cukup menyediakan makanan, bersih-bersih rumah pun mereka ikut membantu. Beberapa hari yang lalu atap dapur dan kamar di belakang bocor, jadi beberapa hari ini setiap hujan saya harus menyediakan ember-ember untuk menampung air hujan. Lagi-lagi mereka juga yang membantu saya memperbaiki atap bocor, ganti plafonnya hingga merapikan ruang tersebut, dan terus merembet membersihkan halaman belakang.  

2 hari yang lalu, sepulang saya dari Samarinda untuk menutup rekening tabungan suami, saya menemukan dapur, kamar belakang plus halaman belakang sudah rapi kembali. Alhamdulillah, begitu tulusnya empati mereka. Tidak hanya slogan.... tidak basa-basi, mereka buktikan bahwa mereka merasakan apa yang saya rasakan dengan cara meringakan beban itu. Semoga Surga jadi balasan untuk mereka. 

Semoga di luar sana masih ada juga orang-orang seperti tetangga saya ini, sehingga tidak ada lagi orang yang makin terhimpit dalam kesusahan. 

Pembelajaran yang dapat kita petik....... Memberi itu tidak harus kaya, tidak disaat kita berlimpah, tapi  di saat kita berniat, Allah akan mudahkan kita untuk mewujudkan niat tersebut. Jangan pernah merasa harta akan berkurang di saat memberi. kebaikan-kebaikan yang kita lakukan itu adalah akan menjadi penolong diri kita sendiri, karena Allah melimpahkan Rahmat-Nya, kebahagian itu semakin sempurna kita rasakan ketika kebaikan-kebaikan itu dapat membahagiakan orang lain dan kelak Surga yang di janjikan Allah.