Kamis, 30 Desember 2010

Tubuh mungil

Iih anak-anak banget .... ucapan itu selalu terdengar olehku. Aku tak mengerti mengapa kesan orang pada ku selalu seperti itu. Kadang-kadang sebel juga mendengarnya apa lagi disertai dengan keraguan tentang kemampuanku.

Aku ingat banget waktu aku melamar pekerjaan (21 th yang lalu) di suatu sekolah SMA di Balikpapan, kepala sekolah tersebut menyambut aku dengan pertanyaan: "mau pindah kelas berapa dek ..?", spontan aja aku jawab : "mau melamar guru biologi, pak..!" tau ndak reaksi beliau ? Dia memandangku dari kepala hingga kaki dengan keningnya yang di kerutkan, sobat bisa bayangkan perasaanku saat itu..?


Dimata keluarga, aku  masih dianggap anak-anak juga,  pada waktu minta izin ke Papa untuk menikah  ditahun 1990, saat itu berkomentar : "Ah ... nanti-nanti aja, masih muda banget untuk berumah tangga" , padahal pada saat itu aku sudah berumur 25 tahun. Saat ku ingatkan usiaku pada ke dua orang tuaku, mereka baru menyadari, karena selama ini di pikiran mereka aku adalah " gadis kecil".


Dan terjadi lagi pada saat aku melahirkan pada usia perkawinan ku yang ke 8 thn. Aku mendengar rumpian ibu sebelah tempat tidurku: " ih ... kasihan ya anak disebelah ini masih  anak SMA sudah melahirkan , mana harus operasi lagi, tadi banyak sekali teman-teman SMA nya ngebezuk dia, tapi keluarganya ndak ada yang bezuk hanya suaminya aja yang menemaninya". Padahal usiaku waktu sudah 33 thn dan anak-anak SMA yang menjenguk tadi adalah murid-muridku, dan karena aku seorang diri di Balikpapan keluargaku banyak di Padang ya ...  mereka ndak bisa datang  ke Balikpapan.


Pada saat aku menunaikan ibadah haji tahun lalu (2009) setiap bertemu dengan rombongan lain, selalu bertanya pada suamiku: "Pak .... itu anak nya ya ...? ,    "Iya" jawab suamiku, dan mereka langsung menimpalinya : " Alhamdulillah .... bisa berangkat ibadah haji di usia remaja.  Mengapa suami selalu menjawab demikian, alasanya malas menjelaskan panjang lebar karena pasti mereka tidak percaya bahwa aku istrinya. Didalam rombongan ku sendiri ibu-ibu yang lain sering memperlakukan aku seperti anaknya, tak jarang mereka menyuapkan sesendok madu sebelum kami berangkat melaksanakan rukun ibadah haji. Ya ... aku terima aja bagiku itu bentuk kasih sayangnya padaku.


Dan banyak lagi peristiwa yang meragukan bahwa aku adalah wanita yang sudah berusia 45 th. Aku pernah bertanya pada muridku dalam obrolan santai, kenapa ya orang-orang ndak percaya kalo ibu ini udah berusia 45 tahun, jawabnya mereka karena tubuh yang mungil dan babyfacenya aku itu yang menjadikan image anak-anak padaku. 


Ok sobat perhatikan fotoku dibawah ini, adakah yang percaya bahwa aku wanita yang berusia 45 tahun , bukan anak-anak lagi.



5 komentar:

  1. senasib kita, sis. aku juga suka dianggap anak kecil wkt masih kuliah. itulah resiko tubuh mungil. hehee

    BalasHapus
  2. ndak apa2lah mbak Fanny.... yang penting kita bisa bersikap dewasa, ndak kekanak2an, betul gak mbak ...???

    BalasHapus
  3. duh... trnyata udh jd bu Hajjah toh..... jd malu deh....
    Serius Yan??? sebetulnya aku gak inget lho wajahmu waktu SMU dulu... tp gak apa2 deh,,,, aku udh pnya tmn baru,,,, yg udah bantu aku.....

    BalasHapus
  4. Itulah resiko orang2 yg bertubuh mungil mbak...
    Kok kita samaan ya.., aku juga kecil. Malah sekarang tinggi Shasa udah sama dengan tinggi tubuhku.

    BalasHapus
  5. Wow ... ternyata mbak Reni juga mungil, mbak Fanny juga , ada temannya nih aku, mbak....

    Jadilah kita trio mungil ya, mbak ... he..he..he

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya