Kamis, 13 Januari 2011

Gamang

Bundaa.... aku mau curhat !! Bisikan itu ku dengar disaat aku disambut di depan kelasku tadi pagi oleh salah seorang muridku. Ku lihat wajah sendu  muridku  itu membuat aku ikut sedih. Saat itu aku langsung menjawab " ntar ya sayang, ada info yang harus bunda sampaikan di kelas".

Rencananya memang hari ini aku  tidak akan menerangkan materi biologi, aku hanya memberi tuntunan untuk ujian pratek biologi esok hari ( jum'at ), agar mereka dapat melakukan ujian pratek dengan baik. Dan sisa waktunya ku siapkan untuk mereka yang mau berkonsultasi banyak hal.

Setelah aku selesai memberikan info penting itu, siswa tadi  langsung menghampiri meja kerjaku sambil membawa kursinya sendiri. 
Bunda.... papa sakit ... dan pecahlah tangis itu dihadapanku. Ku genggam  erat tangannya  mewakili pelukanku. Berceritalah dia tentang keadaan papanya yang sedang terbaring di rumah sakit dan harus cuci darah dengan isakan tangisnya. Aku mendengarkannya dengan penuh perhatian dan sekali-kali ku ranggkul pundaknya, agar dia merasa terlindungi. Akhir dari ceritanya terucaplah ke galauannya: " Bunda ... aku harus bagaimana....?? Aku tak bisa tenang, di depan ku begitu banyak yang harus ku persiapkan untuk menghadapi UAN nanti". Aku mencoba menenangkan hatinya dengan beberapa nasehatku. Dan Alhamdulillah terlihat wajah lega dan tenang terpancar pada muridku tadi.

Rasa gamang selalu saja ku temui pada murid-muridku setiap menghadapi UAN, bahkan juga pada orang tua murid. Sebenarnya kami para guru juga merasakan hal yang sama hanya berbeda dalam mengekspresikannya.
Apalagi aku yang wali kelas XII IPA sangat terbebani sekali, disamping wali kelas yang harus selalu memantau murid-muridnya  juga karena mata pelajaranku ( biologi) ikut masuk dalam mata pelajaran yang di UAN kan. 

Rasa gamangku harus bisa aku atasi sendiri, karena aku harus lebih giat memotivasi murid-muridku, dan harus lebih giat lagi memantau aktivitasnya  baik yang disekolah maupun yang dirumah (kalo udah gini tagihan pulsa melonjak).  

Setiap menghadapi UAN  virus gamang selalu saja hinggap pada setiap siswa. Dan banyak cara yang dilakukan oleh mereka dalam mengatasinya, ada yang kelihatan cuek ndak mau tahu, dan menutupinya dengan cara  banyak bermain dan banyak berguraunya,  yang ini membuat guru-guru  lebih kewalahan lagi. 

Biasanya aku memberi tips pada murid-muridku untuk mengatasi rasa gamangnya adalah dengan meningkatkan ibadahnya, bagi yang muslim baik ibadah wajib (shalat 5 waktu) maupun yang ibadah sunatnya (shalat tahajud dan shalat dhuha), dan bagi agama lain juga ku sarankan lebih taat beribadahnya,  karena aku yakin dengan  kita berserah diri pada Tuhan beban  di pundak akan terasa lebih ringan. Alhamdulillah beberapa diataranya mulai melaksanakannya, dan yang belum melaksanakannya tak henti-hentinya aku mengajaknya.

Selain dengan meningkatkan ibadahnya aku juga memberikan tips pada mereka agar mereka membuat program perencanaan untuk belajarnya dalam waktu mingguan, sehingga mereka belajarnya terencana dengan baik.

Rasa gamang pada muridku saat ini semakin bertambah karena penentuan kelulusannya juga di pengaruhi oleh nilai raport dari semester 3 hingga semester 5, terutama mereka yang sudah terlanjur nilainya yang pas-pasan. 

Ah .... semoga murid - muridku bisa mengatasi rasa gamangnya  dengan baik dan semoga mereka semua dapat lulus dengan nilai yang terbaik. Aamiin....
 

2 komentar:

  1. jadi gak bisa ngomong apa2..saya pasti ikut bingung kalo ada murid yg bertanya spt itu...hanya bisa membantunya dlm doa dan menguatkan dia dg kata2. walaupun mungkin dia resah dg kondisi papanya, tetapi dia tetap harus kuat karena ujian di depan mata. jangan sampai dia gagal. hanya itu mungkin yg bisa kita sampaikan.

    BalasHapus
  2. wah prihatin jug ya? mog ag terjadi ma nak indonesia yg lain

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya