Sabtu, 02 November 2013

Impian Yoga

Bismillahirromanirrohim

Waktu begitu cepat berlalu .... Tak terasa Yoga kecil sekarang beranjak remaja... dulu yang tak pernah mau lepas dari gandengan saya, dan selalu ingin dalam dekapan saya, tapi kini sudah malu untuk di peluk..... "bun... yoga sudah besar" itu sering terucap lirih.


       


                                        

Kenangan masa balita Yoga selalu terlintas di benak ini. Celoteh-celoteh jenakanya yang sering kali membuat kami tersipu-tersipu serta terkejut mendengarkannya.
"Bunda, nanti kalau Yoga sedang terbang bawa pesawat, Yoga titip istri dan anak-anak Yoga ya, Bun"
Saya dan suami cukup terperangah mendengar celoteh Yoga tersebut, tidak mengira anak umur 3 tahun sudah punya angan-angan sejauh itu.

Sejak kecil Yoga memang mempunyai impian menjadi PILOT, oleh karena itu dia sangat antusias sekali untuk memiliki miniatur pesawat atau cerita-cerita tentang pilot. Waktu dia masih kecil, setiap minggu dia meminta untuk jalan-jalan ke Sepinggan Airport, syukurnya jaraknya dari rumah tidak jauh hanya butuh waktu 25 menit kesana.

Impian untuk menjadi PILOT hingga kini tak pernah surut, tadinya saya berpikir itu hanya cita-cita seorang bocah kecil yang kelak akan berubah layaknya anak kecil lainnya. Tapi tidak bagi Yoga. Hingga saat ini, tetap menjadi PILOT yang menjadi impiannya. 


         

Impian yang tak pernah surut hingga saat ini, makanya saat ini dia banyak mencari informasi tentang pendidikan untuk menjadi seorang pilot. Sekolah yang menjadi incarannya adalah BIFA, sekolah yang berada di Bali. Biaya untuk dapat sekolah disana jumlah sangat besar bagi kami Rp 600 jutaan.... wow angka yang sangat luar biasa bagi kami. Mendengar angka tersebut, Yoga mencoba menenangkan kami...."bund....kita nggak harus bayar sebanyak itu, bisa kerjasama dengan pihak bank untuk mengajukan pinjaman, nanti kalau Yoga sudah berkerja, pembayaran pinjamanan tersebut langsung di potong melalui gaji". 

Mendengar penjelasan Yoga tersebut, kami hanya bisa mensuportnya Yoga agar belajarnya lebih rajin, dan menganjurkan pada Yoga agar lebih menguasai mata pelajaran yang menjadi syarat untuk mencapai sekolah tersebut....."Mulai sekarang yoga sudah lebih giat mempersiapkan ya, nak". Kami selalu bermohon semoga Allah memudahkan Yoga untuk mencapai cita-citanya.

Minat Yoga diwaktu kecil tidak banyak yang berubah, diantaranya menjadi drumer. Jadi ingat setiap saya memasak selalu ditemani bunyi panci-panci yang menjadi alat drum Yoga. Dan saat ini hanya drum alat musik yang sukai dan dia kuasai. Dengan ketrampilan dia memainkan drum, dia memiliki komunitas drum ... tergabunglah Yoga kedalam IDI (Ikatan Drumer Indonesia). Dan selalu mengadakan kegiatan yang positif, misalnya setiap Ramadhan menggalang dana untuk di sumbangkan pada panti asuhan dan panti jompo. Misalnya di bulan Ramadhan beberapa  bulan yang lalu, Yoga dengan komunitasnya tampil disebuah taman kota, dan setiap yang lewat diminta untuk mensedekahkan sebagian uangnya. Alhamdulilllah dengan tampil sejak bada' Azhar hingga menjelang buka puasa mereka dapat mengumpulkan dana yang dapat disumbangkan ke panti asuhan.


                  



        



         

Apapun kegiatan Yoga selama itu positif, saya dan suami selalu mendukungnya, yang penting dia bertanggung jawab disetiap pilihannya.

Sekarang Yoga sudah kls X SMA. Dan sekolah yang dipilih Yoga adalah SMA Patra Dharma tempat kami bekerja. Sebelum Yoga meminta untuk sekolah di tempat kami bekerja, menyarankan Yoga untuk memilih SMA lain, tapi Yoga tetap dengan pilihannya. Yoga punya alasan karena sudah terkondisi dengan iklim sekolah Patra Dharma, memang sih Yoga sejak TK sudah berada di lingkungan sekolah Patra Dharma.

Saya memberi bayangan kepada Yoga resiko jika Yoga menjadi murid ditempat orangtuanya berkerja akan ada tanggapan yang kurang nyaman nantinya. Yoga akan mempunyai bayang-bayang nama orangtuanya. Dengan tenang Yoga menanggapinya."nggak apa-apa, nda" Karena Yoga kuat dengan pilihannya, kami hanya mengikuti apa yang menjadi kemauan Yoga.

Setelah Yoga menjadi murid saya di SMA tidak membuat Yoga canggung, dia sangat menikmati menjadi murid SMA Patra Dharma, dia tidak terpengaruh dengan keberadaan kami. Teman-teman Yoga menjadi sangat akrab dengan saya, sama seperti murid lainnya. 

Saat ini Yoga baru kelas X .... masih panjang jalan yang harus dia lewati... baik jalan yang mulus maupun jalan yang penuh liku-liku..... semoga Yoga dapat melewatinya dengan baik. Semoga semua impiannya dapat terwujud... semogah Allah memudahkannya... Aamiin.

2 komentar:

  1. Aku dulu juga pengen menjadi pilot, ternyata biayanya mahal juga, melebih kuliah kedokteran. Semoga bisa terwujud cita-citanya.

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya