Minggu, 12 Juni 2011

Menyayangi tanpa pamrih

Bismillahirrahmanirrahiim, 
Assalamu'alaikum ...sobat semua ..^_^

"Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ...."

Menuliskan semua hal yang menyakitkan diatas pasir, agar angin MAAF datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan  bisa melupakannya. Pada awalnya sulit ku lakukan, tapi waktu memberikan aku kesempatan melakukannya.... Alhamdulillah  akhirnya ku dapat melakukannya.

Memaafkan orang yang telah menyakitkan kita, terasa berat, tapi lebih berat lagi beban itu jika kita tidak memaafkannya, semakin berat dan berat beban didada itu. Ternyata dengan kita berdamai dengan hati kita sendiri kita mampu untuk memaafkannya.


Tetap menyayangi dan selalu mendo'akan kebahagian  untuk  orang yang pernah menyakiti, adalah yang hal yang membahagiakan sekali, karena aku telah  mampu melakukannya. Dan aku telah mampu melupakan rasa menyakitkan itu. Kini ku menyadari menyayangi tanpa pamrih lebih membahagiakan, rasa sakit di hati tak terasa lagi. Semakin membahagiakan lagi kini kurasakan, karena saat ini aku menjadi tempat dia berbagi keluh kesahnya, tempat curhatnya, menjadi orang yang dipercayai untuk menyimpan rahasianya.

Menjadi orang yang dipercayai untuk menyimpan rahasia dan tempat curhat oleh orang pernah menyakitiku, menjadikan kebahagian tersendiri bagiku, walaupun deg-degan juga. Tapi aku tetap berusaha menjaga amanah tersebut.  Aku ingin  selalu berusaha membantunya disetiap dia mengalami kesulitan. Aku selalu ingin membantunya dalam meraih kebahagian dalam hidupnya. Aku ingin melihat  dan mendengar dia selalu dalam keadaan  bahagia. Itulah yang ada di angan-anganku saat ini. Ya ... Allah... Ya Rabb....tuntunlah hamba untuk dapat melakukannya.

Aku bahagia sekali dikala aku bisa membuat dia tersenyum lagi setelah dia menceritakan kesedihan yang  sedang dia alami, atau membantu dia menyelesaikan kesulitan yang dia alami.  Aku bahagia dapat mengucapkan do'a untuk kebahagiannya di dalam shalat tahajudku untuk dia yang pernah menyakitiku. Ku tak  tahu apakah ini yang dimaksud dengan  menyayangi tanpa pamrih.....???

Ya Allah ... Ya Rabb... tuntunlah hamba dan berilah hamba kemampuan untuk menyayangi tanpa pamrih, Ya ... Rabb... berilah hamba kekuatan  untuk menjaga hati ini tetap tulus dan ikhlas.  Aamiin...


8 komentar:

  1. memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa memaafkan ya..mesti diusahakan

    BalasHapus
  2. Ada qalbu sehat, sakit, atau mati. Qalbu sehat mencari keridhaan Allah bukan yang lain. Tugas kita hanya mengingatkan, saat di padang mashyar semua manusia sibuk dengan dirinya masing-masing...

    BalasHapus
  3. Kata maaf emang mudah bun, tapi sangat sulit bila hati kita tidak bisa bekerja sama....

    Tapi Aku ingin menjadi yang terbaik Bun

    BalasHapus
  4. nasihat yang mengena Mbak,..saya pun sedang berlatih untuk itu semua,..:)

    BalasHapus
  5. buk.....apa ini kisah pribadi..
    aku pernah mengalami disakiti dan di fitnah oleh ipar iparan...dan emg sulit utk memaafkan fitnahan dr orng yg kita anggap kakak sendiri...
    Tapi syukurlah skrng sdh lewat masalahnya...

    BalasHapus
  6. Salut deh buat mbak Sukma... yang berhasil menyayangi dg tulus.
    Pengen belajar banyak dari mbak Sukma nih agar aku juga bisa spt itu.

    BalasHapus
  7. Maaf ya mbak baru mampir, soalnya inetku bener2 lemot 3 hari ini.. :(

    BalasHapus
  8. aku juga lagi belajar untu bisa memaafkan ini mbak....sukma...
    alhamdullilah mbak su

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya