Senin, 23 April 2012

Membuka Hati

Bismillahirrohmanirrohiim.

Disuatu sore saat matahari terbenam, tampak beberapa anak sedang bermain layang - layang. Salah satu layang - layang berkata dalam hatinya " Aku kesal. Aku mau terbang tinggi, setingginya, tanpa adanya yang menahan. tapi kenapa aku harus diikat dengan benang ? Aku jadi tidak bisa terbang dengan bebas"

Angin pun lalu bertiup kencang. " Ah, anginnya kencang", lanjut si layang-layang. 
"Aku akan mendekati layang - layang yang lain, supaya benangku bisa   putus. Nanti aku dapat terbang tinggi, bebas lepas "

Maka dengan dorongan angin, si layang - layang pun berusaha mendekati layang lain, membiarkan benangnya bergesekkan dengan benang mereka. Sesaat kemudian benangnya putus.

"Akhirnya, putus juga. Sekarang aku bisa terbang semauku, naik tinggi sesukaku"

Tapi kemudian apa yang terjadi ? 
"loh .... loh...!!?? Kenapa ini ...??? Kok aku jatuh ..??"
"krosak...!!" Layang - layang itu jatuh dan tersangkut di atas pohon.

"Ah, aku tersangkut....!! Kenapa jadi nya begini ..?? Bukannya terbang tinggi, eh malah jadi tersangkut di pohon ini, kata si layang - layang, dengan sedih.

"Sekarang aku tahu " lanjut si layang - layang. Justru karena aku terikat dengan benang, makanya aku bisa tetap melayang di udara. Ternyata benang itu yang membuat aku bisa tetap terbang"


Hati manusia sama seperti layang - layang tadi. Pada dasarnya, manusia ingin hidup bebas sesuka hatinya, tanpa peduli nasehat dan didikan. Sering kita pikir nasehat dan didikan adalah sesuatu yang mengekang. Padahal  kedua hal itu sama seperti benang pada layang - layang, itulah yang membuat kita tetap terbang dan berhasil. 

Saat hati akan membuat pilihan yang salah, benang "nasehat dan didikan"  menarik kita tetap ada di jalan yang benar.

Saat hati kita mulai sombong karena di puncak keberhasilan,benang "nasehat dan didikan"  menarik kita kembali untuk rendah hati.

Nasehat dan didikan bisa didapat dari sekeliling kita, tapi yang utama adalah dari Tuhan. Karena Tuhan adalah SUMBER nasehat dan didikan  yang PALING BENAR.


HATI laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu TERBUKA LEBAR
                    
 ( kiriman  dari BBM teman ) 

2 komentar:

  1. Inspiratif Bu.. kita butuh pedoman hidup untuk mengontrol hidup kita :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah.. Bu Guru, bagus sekali analoginya, izin copy ya.. hehe

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya