Jangan renggut duniaku.

Masih ingat dengan sebuah iklan di TV  berikut ??
Sheila kalau udah besar nanti mau jadi apa ? 
Sheila mau jadi dokter ..... kenapa mau jadi dokter ?
Sheila mau sembuh2in teman - teman Sheila yang sakit  , biar bisa main sama Sheila lagi ....
Kalau kita memahami kalimat dari Sheila , bagi Sheila biarpun dia sudah jadi dokter pun dia tetap ingin bemain, karena bagi Sheila dunianya adalah dunia bermain. 
Ya .... masa anak- anak adalah masa bermain, tapi sekarang ini banyak sekali kita temukan anak-anak disekitar kita kehilangan dunianya, dan ironisnya yang merenggut dunianya adalah orang tuanya sendiri atau orang- orang disekitarnya, bahkan mungkin dilingkungan sekolahnya. 

Saat ini kita tidak lagi melihat areal bermain anak-anak disekitar lingkungan kita. Tidak ada lagi ada lapangan bermain untuk anak-anak. Tidak ada lagi kita melihat anak-anak berkumpul bermain dengan alamnya. Mari bandingan dengan kita waktu kecil dulu , apakah sama..? Sayang sekali anak- anak sekarang tidak mengalami masa bermain seperti kita tempo dulu.


Beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah tayangan dari salah satu program acara di  station televisi, "hari-hari sibuk sikecil" , sikecil itu hari-harinya penuh dengan kesibukan mulai pagi hari hingga sore hari, sikecil itu baru menikmati istrihatnya jam 21.00. Sikecil itu baru kelas 1 SD kegiatannya mulai les matematika , les bahasa inggris, les piano dan banyak lagi.  Saya berpikir kapan dia bermain ... kapan dia berkontak sosial dengan teman  sebayanya..?? Mengapa kita renggut dunianya ...??


Ini sepotong obrolan ibu-ibu diarisan dengan dandanan bling-bling nya, Jeng ... lihat nich anak saya baru aja menang lomba matematika dan lomba piano klasik .... bulan lalu.... menang lomba fashion show... sambil memperlihatkan rekaman videonya dari BB si ibu itu. Tau ndak jeng ini bajunya saya pesan khusus dari disainer terkenal loh ... trus dandanannya juga oleh yg ahlinya ... cantik khan anak ku... dan si bu itu tak henti-hentinya memamerkan keberhasilan anaknya. Dari rekaman tersebut terlihat dandannya yang spektakuler dan cocoknya untuk orang dewasa. Kasihannya ya kulit wajah yang halus itu sudah terkontaminasi dengan bahan kimia diwajah si anak itu. Padahal kita sudah tua ini  sangat mendambakan sekali wajah yang mulus seperti anak - anak,  kencang dan kenyal, halus dan mulus .


Disekitar kita banyak sekali orang tua mempersiapkan masa depan anaknya dengan setumpukkan kegiatan, orang tua lupa dengan kapasitas anak-anaknya. Tapi lebih banyak ingin mewujudkan obsesi si orang tua yang tak tercapai. Banyak orang tua memberikan kegiatan pada anak-anaknya tanpa melalui musyawarah dengan anak-anak mereka, seolah-olah tau sekali dengan kemauan dan kemampuan anak mereka.


Kalau yang diatas adalah gambaran pada lingkungan yang secara finasial mampu. Berbeda dengan lingkungan pinggiran dengan ekonomi bawah. Berbeda lagi .... anak-anak harus kehilangan dunia sekolahnya dan dunia bermainnya. Anak-anak itu harus membantu orang tua mencari uang untuk menyanggah perekonomian mereka. Anak-anak berkeliaran disepanjang jalan raya, ada yang mengemis, ada yang ngamen, ada yang menjajakan koran atau makanan & minuman itu mereka lakukan sepanjang hari dari pagi hingga malam hari. Dunia mereka telah terenggut oleh rang tua mereka.  


Bagaimana dengan  lingkungan sekolah ..?? Pada saat ini beban kurikulum sangat padat sekali, sehingga jam sekolahnya lebih panjang,  jamnya sama seperti jam kantor , jam sekolahnya hingga sore hari , dan itupun masih ditambah denga setumpuk tugas dari ibu & bapak guru. Pertanyaannya ... kapan mereka menikmati dunia mereka yang penuh ceria itu.


Yuk ... kita - kita yang berstatus orang tua jangan kita renggut dunianya anak-anak kita. Biarkanlah mereka menikmati dunia mereka, dunia bermain , dunia yang penuh kegembiraan penuh kecerian.....