Minggu, 03 April 2011

Guru...???

Membaca postingan mbak Reni yang  ini  tentang permasalahan Shasa dengan gurunya, membuat aku prihatin banget dan sedikit geram, karena permasalahan ini kok gak selesai-selesai juga sich. Sebenarnya permasalahan itu sangat sederhana saja, hanya saja "sang guru" yang terlalu mempersulitnya ( kebiasaan dech, yang gampang dibuat sulit).

Memang sich aku gak bisa pungkiri, masih banyak " guru" yang seperti "sipir penjara" ( agak kejam nich perumpamaanya..hehehehe...)Memang masih  ada yang mempunyai "style galak" (gak semua lho, misalnya aku nih ... GR.com). 

Menurutku mereka belum sepenuhnya memahami profesinya saat ini. Berpikir dengan "style galak" itu menjadikan dia lebih dihargai, duh salah besar tuh ...!!! Yang perlu kita tanam "image" pada siswa kita adalah "disayangi dan disegani" bukan "ditakuti" seperti sipir penjara itu loh.


Bagiku "guru" itu adalah "pengganti ortu" bagi anak didik di sekolah, Jadi sangat diharapkan sekali juga memperlakukan siswa - siswanya seperti memperlakukan anak sendiri, penuh kelembutan dan kasih sayang, tentu saja diperlukan "kesabaran" yang sangat tinggi. 

Menjadilah tempat sandaran bagi siswa-siswanya jika mengalami kesulitan atau permasalahan, seperti layaknya anak-anak kepada orang tuanya. Bukalah hati kita selapang-lapangnya untuk siswa-siswa kita tempat dia berkeluh kesah... hmmm.... mesra pastinya ya..???

Bagiku "guru" layaknya seperti "selebritis" ( duh lebih lebay lagi nich ... perumpamaanya), karena semua tindakan guru menjadi pusat perhatian masyarakat, maka jika berprofesi "guru" berhati-hatilah dalam berprilaku   sehari-harinya, karena tidak bisa di hindari, kita menjadi "panutan" siswa-siswa... setuju khan sobat ...???

Kalau sobat memikirkan tentang "selebritis", apa yang terlintas...??? "penampilan"...?? Yes ... benar banget, perlu gak sich sang guru memperhatikan penampilannya...??? 

Kebayang gak. kalau guru yang menerangkan materi di depan kelas dengan tampilan "lecek", pasti siswa-siswanya malas banget memperhatikan. 
So.... berpenampilan yang baik dan kelihatan segar sangat di sukai sekali oleh setiap siswa-siswa, maka guru perlu juga menjaga penampilannya di depan kelas atau di sekolah.

Bagiku " guru" janganlah  merasa " serba tahu" (ntar jadi sok tau loh...). Janganlah kita seperti "gelas penuh", tak mau menerima pembaharuan,  tak mau menerima kritikan, dan tak mau lagi belajar ( merasa sudah sarjana ..heheheheh..), jika kita bersikap seperti ini, jadilah kita menjadi orang " jadul", sedangkan  pengetahuan selalu berkembang, dan anak didik yang kita hadapi setiap tahun berbeda-beda,  pastinya prilakunya juga berbeda. bahkan tantangannya juga berbeda.  Jadi guru itu harus selalu belajar dan belajar.

Seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja, jangan lupa menamamkan sikap empati, saling menghargai dan menghormati. Kesuksesan seseorang itu hanya didukung 25 % dari IQ sedangkan EQ lebih banyak mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam kehidupan. Mengapa kita terlalu memperhatikan IQ saja..??

Menurut mas Odjie guru itu "provokator positif" aku setuju sekali, mungkin maksudnya "motivator", karena sangat perlu sekali kita menjadi motivator bagi siswa-siswa terutama pada saat ini, menghadapi UAS dan UN.

Aku berharap tidak ada lagi ada kekerasan guru terhadap murid, baik kekerasan fisik maupun kekerasan phisikis ( kejiwaan). Jadilah guru sebagai tim work bersama siswa-siswanya untuk mencapai suatu keberhasilan.

Aku sudah 21 tahun menjadi guru selalu saja belajar dan belajar, bahkan aku tak malu-malu juga, belajar sesuatu kepada siswa-siswaku. Bagiku belajar itu tidak ada batasannya, tidak dibatasi waktu, tempat dan bisa belajar pada siapa saja. Dan sejak aku "kecemplung" di dunia blog ini, aku belajar  banyak dari para sahabat blogger, gak keberatan khan sobat-sobat semua...!!???

OK .... ada masukan dari sobat-sobat, bagaimana mestinya "guru" itu..?? Aku tunggu loh masukanya. Makasih ya sobat telah turut membantu aku dalam proses belajar itu.

 




18 komentar:

  1. Guru tidak hanya dituntut supaya bisa mengajar, tapi juga harus bisa mendidik..^^

    BalasHapus
  2. ortu saya saya guru.. jadinya kok ya di rumah di skolah ktemunya sama guru mulu.. =.=

    BalasHapus
  3. bener mbak...
    apalagi dosen2 di univ nea....
    hwaaaaahhh g' ktulungan killernya, smpe2 nea g' brani ngambil hsil studi sem.lalu gara2 dosen wali nea suka marah2..takuuuutt!!

    BalasHapus
  4. wohoo salut sama ibu guru yg satu ini

    BalasHapus
  5. Ya gitu deh mbak.., aku sendiri juga heran mengapa masalah di sekolah shasa gak kunjung selesai. Sampai2 banyak yg bilang gak usahlah masukkan anak2nya ke sekolahnya shasa karena sedang 'bermasalah'...

    BalasHapus
  6. Para wali murid itu pada bilang begini : Dulu anak saya sengaja saya masukkan ke sekolah ini, karena dinilai bagus. Tapi kok sekarang seperti ini ya..?
    Yang lebih kasihan lagi, anak2 yang sekarang kelas 6 mbak. Para ortu mereka udah panik aja dg kesiapan anak2 menghadapi ujian nanti.

    BalasHapus
  7. Shasa pasti seneng banget kalau semua guru2nya spt Tante Sukma.. pasti pada seneng tuh belajar di sekolah.

    BalasHapus
  8. katanya sudah sertifikasi.. tapi kok ngajarnya spt itu ya tante? Jadi bingung sendiri... :(

    BalasHapus
  9. Setuju mba guru adalah pahlawan dan sosok yang harus di contoh dengan ilmunya. Bijaksananya mencermikan, namun apapun sosok seorang ghuru bagiku mereka adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Semoga ilmu yang di berikan mendapat keberkahan di dunia maupun di akhirat.
    Amin

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum Mbak Sukma, saya calon guru juga :) mohon bantuan dan sharing ilmmunya ya :)


    Saya juga sudah baca tulisan Ibu Reni tentang gurunya Shasa, tapi yang lanjutannya, saya belum baca yang awal ajdi belum mengerti sepenuhnya tentang masalah yang terjadi. Tapi saya setuju sekali dengan pendapat Mbak Sukma, murid malah akan membangkang dengan guru yang tidak bersahabat. Pengalaman saya ketika praktek mengajar di sebuah SMA.. Mengajar mereka dengan menjadi bagian dari mereka adalah yang paling menyenangkan..

    BalasHapus
  11. Bagaimana seorang guru harus mencintai anak-anak didiknya. Mengajarkan dengan penuh kesopanan dan kelembutan. Karna dengan perasaan sayang, cinta dan kelembutan yang di berikan maka anak-anak didik akan dekat dengan guru sebagai orang tuanya di sekolah.

    BalasHapus
  12. yg pasti guru harus bisa jadi teladan dan tidak menggurui terhadap murid2nya.

    BalasHapus
  13. Jadi kangen guru2 jaman sekolah.

    BalasHapus
  14. wah, aku guru Playgrup mbak... salam kenal, ijin follow yah

    BalasHapus
  15. met kenal:aq yg gi belajar blog."GURU" di gugu dan ditiru,dlm bhs jawa yg artinya di perhatikan,cermati,telaah,kemudian di ikuti.
    skrg perubahan pendidikan mang tlah berubah,guru bukanlah mencetak anak pintar,cerdas pandai,atau kelak mereka jadi bangsa buruh.
    bukan jg skedar mentransfer ilmu.
    guru hanya mengantarkan siswa menuju gerbang impian,cita2,keinginan tak lebih dari itu.slanjutnya dia sendirilah yg memilih,memutuskan,dan menggapainya.
    seperti einstin,dulu di anggap siswa paling bodoh bahkan idiot,selang waktu semua mata terbelalak DIAlah anak paling jenius.

    BalasHapus
  16. semoga saja tulisan mb sukma dan komentar² yang ada dipostingan ini dibaca oleh guru² lainnya...walau itu mungkin bukan guru dr tempat sasha sekolah...
    MB sukma dipindah aja bu rens di sekolahnya sasha...hehehheheheh

    BalasHapus
  17. ya klo bisa jgn terlalu galak jangan juga terlalu lembut.klo terlalu galak muridnya nnt malah jd tegang belajarnya,klo terlalu lembut malah jd manja muridnya..ya gak ya gak...

    BalasHapus
  18. Aku juga gak ngerti dg guru2 skrang...masak anak yang sudah duduk di kelas 2 SD, belum bisa membaca, gmn dong dg ujian waktu ia kelas 1 dan bisa naik kelas 2...
    Untung banget walau aku tidak punya pendidikan seorang guru, tp aku bisa buat anak2 yang datang belajar kerumahku dalam waktu singkat dapat dengan lancar membaca dan berhitung...
    aku ikut prihatin dg sklh Shasa...moga tidak ada sekolah yg lainnya mempunyai masalah yang sama.

    BalasHapus

Sobat .......Terimakasih ya atas kunjungan dan sapaanya